harga kopi luwak robusta yang masih berupa kotoran asli Rp.200.000,-/kg
harga kopi luwak robusta yang sudah berupa biji kopi kering Rp.280.000,-/kg
harga kopi luwak yang sudah di sangrai siap intuk di giling Rp.325.000,-/kg
harga kopi luwak bubuk Rp.350.000,-/kg
untuk pemesanan kopi luwak hubungi
pirdianus
hp 085273375734
kopi luwak akan di kirim melelui posindonesia,
dengan biaya pengiriman Rp.20.000,-/kg
pemesanan di atas 3 kg tidak di kenakan ongkos kirim.
alamat kami
pagaralam
jl. simpang III sumur no.18 kecamatan pajarbulan
pagaralam sumatera selatan adalah daerah penghasil kopi terbesar di indonesia, kopi di pagaralam adalah kopi jenis robusta,
kopi robusta berproduksi tinggi dan dapat matang serentak di bulan juni dan juli, karena kopi sangat cepat masak, maka petani sejak bulan mart sudah mulai memilih buah kopi yang sudah tua, supaya di saat musim panen raya pada bulan juni dan juli kopi dapat selesai di petik, sebeb di bulan juni dan juli sangat sulit mencari tenaga kerja harian, semua petani sibuk memetik kopi di lahan mereka masing-masing, memang seharusnya untuk meningkatkan mutu kopi sebaiknya di petik matang, namun karena kalau menunggu sampai masak semua bisa-bisa banyak kopi yang tidak sempat di petik, sehingga rontok atau di makan kelelawar, tupai, kalau hanya di makan binatang luwak tentu saja itu lebih baik, sebeb harga biji kopi menjadi lebih berkwalitas kalau sudah di makan musang,
kopi luwak robusta biji kopinya lebih keras daripada biji kopi arabika, sebeb kopi robusta proses dari bunga hingga menjadi buah lebih lama dari kopi arabika,
kopi luwak robusta di pagaralam hanya bisa di dapat di musim penen raya kopi, kalau bukan musim panen raya meskipun ada tapi cuma sedikit, biasanya hanya kebun kopi yang sudah jauh dari permukiman yang masih di temukan kopi luwak robusta,
di pagaralam kopi hanya berbuah setahun sekali, sekalipun kopi lebrika yang dapat berbuah sepanjang tahun tetap tidak berbuah bila bukan musim panen kopi,
di pagaralam masih sering di temukan kopi lebrika, namun sulit di temukan kopi arabika, padahal banyak sekali lahan perkebunan kopi yang ketinggian dari permukaan laut sudah di atas 1000, mungkin karena kopi arabika produksinya rendah sehingga tidak ada petani yang membudidayakan kopi arabika, semua petani menanam kopi robusta, petani menyukai kopi robusta karena selain berproduksi tinggi kopi robusta tahan terhadap penyakit, maka meskipun perawatan sederhana saja sudah dapat berbuah lebat, petani jarang sekali menggunakan pupuk kimia, kebanyakan petani menggunakan sekam kopi untuk mengembalikan kesuburan tanah, dengan menabur sekam kopi maka kelembaban tanah akan stabil, serta rumput tidak terlalu cepat membesar, kesuburan tanah bertambah,
Tinggalkan Balasan